Jumat, 11 November 2016

Apa Saja Nasihat bagi "Orang Pemuda" Dalam Kitab Amsal ?...

               Apa saja sih nasihat Firman Tuhan bagi orang muda ? Ada banyak nasihatNya, beberapa berikut ini..
    A.    Mendengarkan Didikan Atau Nasihat Dari Orang Tua
Salomo yang sudah pernah mengalami masa muda tentu sangat tahu bagaimana rasanya hidup sebagai orang muda. Dia juga sangat tahu betapa pentingnya mendengarkan nasihat orang tua. Oleh karena itu, Salomo dalam suratnya seringkali menantang atau menasehati orang muda untuk mendengarkan ajaran dari orang tua, baik itu nasihat atau didikan.
Amsal 1:8-9 “Hai anakku dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu, sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.”
Amsal 4:1 “Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah dah perhatikanlah supaya engkau memperoleh pengertian.”
Amsal 6:20 “Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu, tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.”[1]

Minggu, 30 Oktober 2016

PENCIPTAAN DAN KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

A. Penciptaan Manusia
a. Berbagai Pandangan Yang Salah Mengenai Penciptaan Manusia
 Ada banyak pandangan atau teori yang muncul terkait dengan pengajaran tentang manusia (antropology) dan dosa (hamartology). Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan membahas secara ringkas mengenai padangan tersebut.

1.   Evolusi Alamiah
Pada bab sebelumnya, penulis telah menyinggung sedikit mengenai pandangan ini, dan teori ini merupakan teori yang dipopulerkan oleh Charles Darwin. Menurut pandangan evolusi alamiah, hal yang diperlukan untuk mengawali kehidupan hanyalah atom-atom yang bergerak,[1] dan dikombinasikan dengan gerakan, waktu, faktor-faktor lainnya serta adanya secara kebetulan. Menurut penulis, teori ini sangat sulit dijelaskan secara ilmiah. Bagaimana atom-atom tersebut bisa ada secara sendirinya? Apa yang membuat atom-atom tersebut bisa bergerak dengan sendirinya tanpa ada yang mengerakkannya? Pertanyaan-pertanyaan seperti akan sulit dijawab oleh para penganut evolusi alamiah. Alur pemikiran dalam teori ini sangat tidak jelas karena mengandung banyak asumsi dasar yang belum jelas, sehingga tidak bisa diterima sebagai suatu kebenaran, terlebih karena padangan ini sangat jauh dari pengajaran Alkitab, dimana segala sesuatunya terlepas dari kehadiran Allah.
Para penganut evolusi alamiah telah berusaha sedemikian keras untuk mencari-cari berbagai alasan atau argumentasi yang dipakai untuk menjelaskan teori mereka dengan tujuan agar teori mereka dapat diterima.  Argumentasi yang sering mereka pakai di antaranya adalah terdapat kesamaan-kesamaan yang mencolok antara anatomi manusia dengan anatomi hewan bertulang belakang dari golongan yang lebih tinggi.[2] Para evolusionis mengatakan bahwa janin manusia berkembang melalui aneka tahap yang sejajar dengan proses yang dianggap evolusioner, yaitu dari organisme bersel satu sampai menjadi spesies yang dewasa,[3] dan tentu masih banyak argumentasi lainnya yang mereka pakai untuk mempertahankan teori mereka , yang jelas bahwa argumentasi ini pasti menemui kesulitan dalam penjelasannya

PENEMUAN PARA ARKEOLOG YANG MENGUKUHKAN KEBENARAN ALKITAB


Alkitab adalah satu-satunya Firman Tuhan. Semua yang tercatat di dalam Alkitab diinspirasikan (inspiration) oleh Tuhan, sehingga tidak mengandung kesalahan (2 Timotius 3:16). Kebenaran Alkitab dapat dibuktikan melalui arkeologi.  Ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan dan sejarah kuno yang berhubungan dengan Alkitab disebut Arkeologi Alkitab. Arkeologi Alkitab memiliki dua fungsi yaitu menerangi (iluminasi) Alkitab dan mengukuhkan (konfirmasi) Alkitab. Arkeologi dapat menerangi Alkitab dengan cara memberikan informasi yang berharga dan juga memberikan informasi yang tadinya tidak diketahui atau tidak dijelaskan dalam Alkitab, informasi itu akhirnya dapat diketahui melalui Arkeologi. Arkeologi  juga dapat mengukuhkan Alkitab melalui memberikan bukti-bukti yang real, yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh sebab itu, Arkeologi Alkitab sangat berguna bagi kehidupan setiap orang Kristen.
            Mengingat begitu banyaknya penemuan para arkeolog Alkitab, yang dapat menerangi dan mengukuhkan kebenaran Alkitab, maka penulis hanya memberikan beberapa bukti saja. Pembahasan ini tentu sangat menarik bagi setiap orang yang suka mempelajari Alkitab.

Jumat, 28 Oktober 2016

APA MAKNA DARI KEMERDEKAAN DI DALAM KRISTUS?

KEMERDEKAAN DI DALAM KRISTUS

            Kemerdekaan di dalam Kristus sangat berbeda dengan kemerdekaan biasa, misalnya kemerdekaan dari penjajahan, dan lain-lain. Kemerdekaan di dalam Kristus memiliki makna yang sangat dalam. Berikut ini, penulis membahas secara ringkas saja mengenai apa yang dimaksud dengan kemerdekaan di dalam Kristus.
A. Tidak Lagi Berada Di Bawah Perhambaan Dosa
       Ketika seseorang menyerahkan dirinya untuk menjadi hamba orang lain, berarti orang tersebut sudah menjadi milik dari orang yang memperhambakannya. Tuannya sudah berkuasa atas orang yang menjadi hambanya itu, bahkan nyawa dari hamba tersebut sudah menjadi tanggung jawab dari tuannya itu. Hal tersebut juga sangat cocok mengenai hamba yang digambarkan secara rohani di dalam Alkitab. Secara rohani, Alkitab mencatat dua perihal utama mengenai hamba yaitu hamba dosa dan hamba kebenaran, dan keduanya dicatat secara jelas di dalam Alkitab. Berikut ini adalah ayat-ayat yang berbicara tentang hamba dosa,

Senin, 15 Februari 2016

Perdebatan Istilah “Allah”

Kesalahpahaman Linguistik dan Theologis

Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Perdebatan Istilah “Allah”
Belakangan ini di dunia kekristenan Indonesia banyak sekali terjadi perdebatan mengenai penggunaan istilah “Allah.” Perdebatan ini timbul karena ada pihak atau kelompok yang “mengharamkan” orang Kristen memakai kata “Allah.” Mereka beranggapan bahwa jika orang Kristen memakai kata “Allah,” maka itu sama saja dengan menyembah Tuhannya orang Islam. Hampir selalu bersamaan dengan itu, kelompok yang sama juga mengedepankan nama “Yahweh,” dan menganjurkan orang Kristen mengganti “Allah” dengan “Yahweh” atau “Elohim.” Kita sebut saja kelompok ini sebagai kelompok “anti-Allah.”
Banyak sekali orang Kristen yang menjadi bertanya-tanya mengenai masalah ini. Apalagi hampir semua orang Kristen di Indonesia sudah biasa dengan istilah “Allah,” dan sama sekali tidak memaksudkan Tuhannya Islam. Tentunya orang Kristen awam akan merasa risih ketika kelompok “anti-Allah” mengklaim bahwa mereka selama ini menyembah Tuhan Muslim atau dewa bulan, mengagungkan berhala, dan menghujat Tuhan yang benar. Walaupun seorang Kristen selama ini sangat mengasihi Yesus, mengagung-agungkan nama Yesus, dan bahkan sudah kenal dengan nama Yehovah, namun jika masih memakai kata “Allah,” maka ia dicap sebagai penyembah berhala atau bahkan seorang Muslim! Ini semua adalah tuduhan yang sangat serius. Banyak orang Kristen yang lugu dan awam ketakutan dituduh seperti itu, dan buru-buru menggabungkan diri dengan kelompok “anti-Allah” ini. Bahkan ada acara pelepasan dari “roh Allah” yang dianggap sebagai roh setan oleh kelompok ini.
Apakah benar tuduhan kelompok “anti-Allah” ini? Apakah karena seorang Kristen memakai istilah “Allah” untuk mengacu kepada sang Pencipta, atau menyebut Yesus sebagai Allah, maka dia menjadi seorang Muslim, atau seorang penyembah berhala? Tulisan ini akan memperlihatkan bahwa posisi kelompok “anti-Allah” ini sama sekali tidak berdasar. Mereka mendirikan seluruh argumen mereka atas dasar emosi, dan mereka melakukan kekeliruan nalar linguistik dan theologis yang sangat fatal. Artikel ini akan berfokus pada mengupas kesalahan linguistik dan kesalahan theologis yang mereka lakukan.

Senin, 08 Februari 2016

Rapture Sudah Sangat Dekat

Rapture Sudah Sangat Dekat
Gambar Rapture
Seharusnya semua orang Kristen lahir baru pernah mendengar kata Rapture. Kata ini bukan dari bahasa Indonesia dan juga bukan dari bahasa Inggris melainkan bahasa Latin Raptura atau Raptus, yang artinya terangkat. Dan itu merujuk pada I Thessalonika 4:17 dari kata kerjanya ἁρπαγησόμεθα (harpagesometha), yang dalam bahasa Indonesia “kita akan terangkat” dan bahasa Inggrisnya “we shall be caught up” or “taken away”.
13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. 14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. 15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. 16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersamasama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. 18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. (I Tes 4:13-18 ITB)
Sejak Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat Thesalonika, orang Kristen sepanjang masa menantikan saat janji itu dinyatakan. Dan setiap orang Kristen lahir baru sangat berharap agar peristiwa yang amat ajaib itu terjadi pada masa hidupnya. Bahkan orang Kristen yang tidak lahir baru juga ikut membicarakannya, tanpa pengertian yang jelas.