Minggu, 30 Oktober 2016

PENCIPTAAN DAN KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

A. Penciptaan Manusia
a. Berbagai Pandangan Yang Salah Mengenai Penciptaan Manusia
 Ada banyak pandangan atau teori yang muncul terkait dengan pengajaran tentang manusia (antropology) dan dosa (hamartology). Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan membahas secara ringkas mengenai padangan tersebut.

1.   Evolusi Alamiah
Pada bab sebelumnya, penulis telah menyinggung sedikit mengenai pandangan ini, dan teori ini merupakan teori yang dipopulerkan oleh Charles Darwin. Menurut pandangan evolusi alamiah, hal yang diperlukan untuk mengawali kehidupan hanyalah atom-atom yang bergerak,[1] dan dikombinasikan dengan gerakan, waktu, faktor-faktor lainnya serta adanya secara kebetulan. Menurut penulis, teori ini sangat sulit dijelaskan secara ilmiah. Bagaimana atom-atom tersebut bisa ada secara sendirinya? Apa yang membuat atom-atom tersebut bisa bergerak dengan sendirinya tanpa ada yang mengerakkannya? Pertanyaan-pertanyaan seperti akan sulit dijawab oleh para penganut evolusi alamiah. Alur pemikiran dalam teori ini sangat tidak jelas karena mengandung banyak asumsi dasar yang belum jelas, sehingga tidak bisa diterima sebagai suatu kebenaran, terlebih karena padangan ini sangat jauh dari pengajaran Alkitab, dimana segala sesuatunya terlepas dari kehadiran Allah.
Para penganut evolusi alamiah telah berusaha sedemikian keras untuk mencari-cari berbagai alasan atau argumentasi yang dipakai untuk menjelaskan teori mereka dengan tujuan agar teori mereka dapat diterima.  Argumentasi yang sering mereka pakai di antaranya adalah terdapat kesamaan-kesamaan yang mencolok antara anatomi manusia dengan anatomi hewan bertulang belakang dari golongan yang lebih tinggi.[2] Para evolusionis mengatakan bahwa janin manusia berkembang melalui aneka tahap yang sejajar dengan proses yang dianggap evolusioner, yaitu dari organisme bersel satu sampai menjadi spesies yang dewasa,[3] dan tentu masih banyak argumentasi lainnya yang mereka pakai untuk mempertahankan teori mereka , yang jelas bahwa argumentasi ini pasti menemui kesulitan dalam penjelasannya

PENEMUAN PARA ARKEOLOG YANG MENGUKUHKAN KEBENARAN ALKITAB


Alkitab adalah satu-satunya Firman Tuhan. Semua yang tercatat di dalam Alkitab diinspirasikan (inspiration) oleh Tuhan, sehingga tidak mengandung kesalahan (2 Timotius 3:16). Kebenaran Alkitab dapat dibuktikan melalui arkeologi.  Ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan dan sejarah kuno yang berhubungan dengan Alkitab disebut Arkeologi Alkitab. Arkeologi Alkitab memiliki dua fungsi yaitu menerangi (iluminasi) Alkitab dan mengukuhkan (konfirmasi) Alkitab. Arkeologi dapat menerangi Alkitab dengan cara memberikan informasi yang berharga dan juga memberikan informasi yang tadinya tidak diketahui atau tidak dijelaskan dalam Alkitab, informasi itu akhirnya dapat diketahui melalui Arkeologi. Arkeologi  juga dapat mengukuhkan Alkitab melalui memberikan bukti-bukti yang real, yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh sebab itu, Arkeologi Alkitab sangat berguna bagi kehidupan setiap orang Kristen.
            Mengingat begitu banyaknya penemuan para arkeolog Alkitab, yang dapat menerangi dan mengukuhkan kebenaran Alkitab, maka penulis hanya memberikan beberapa bukti saja. Pembahasan ini tentu sangat menarik bagi setiap orang yang suka mempelajari Alkitab.

Jumat, 28 Oktober 2016

APA MAKNA DARI KEMERDEKAAN DI DALAM KRISTUS?

KEMERDEKAAN DI DALAM KRISTUS

            Kemerdekaan di dalam Kristus sangat berbeda dengan kemerdekaan biasa, misalnya kemerdekaan dari penjajahan, dan lain-lain. Kemerdekaan di dalam Kristus memiliki makna yang sangat dalam. Berikut ini, penulis membahas secara ringkas saja mengenai apa yang dimaksud dengan kemerdekaan di dalam Kristus.
A. Tidak Lagi Berada Di Bawah Perhambaan Dosa
       Ketika seseorang menyerahkan dirinya untuk menjadi hamba orang lain, berarti orang tersebut sudah menjadi milik dari orang yang memperhambakannya. Tuannya sudah berkuasa atas orang yang menjadi hambanya itu, bahkan nyawa dari hamba tersebut sudah menjadi tanggung jawab dari tuannya itu. Hal tersebut juga sangat cocok mengenai hamba yang digambarkan secara rohani di dalam Alkitab. Secara rohani, Alkitab mencatat dua perihal utama mengenai hamba yaitu hamba dosa dan hamba kebenaran, dan keduanya dicatat secara jelas di dalam Alkitab. Berikut ini adalah ayat-ayat yang berbicara tentang hamba dosa,