ketika GBIA (GEREJA BAPTIS INDEPENDEN ALKITABIAH) berdiri,
GBIA segera dengan tegas mengumandangkan kebenaran alkitabiah
melalui berbagai sarana. Semangat GBIA memberitakan
Injil dan memaparkan kebenaran bukan hanya
menggetarkan iblis namun juga menggoncang
rasa percaya diri pemimpin gereja-gereja di sekitarnya.
Pemimpin gereja yang ketakutan anggotanya akan meninggalkan
gerejanya karena doktrinnya yang salah, mengeluarkan pernyataan,
“orang yang pergi ke GBIA adalah pengikut SESAT
DLL, sedangkan yang tinggal adalah pengikut
Tuhan.” Sekilas terdengar sangat hebat dan benar sehingga
anggotanya yang bodoh tentu akan tetap
tinggal sebagai tindakan keputusannya untuk
menjadi pengikut Tuhan. Mereka pasti akan berpikir,
tentu lebih benar untuk menjadi pengikut Tuhan.
Pada Zaman Sekarang Tidak Ada
Pengikut Langsung Yesus Kristus.
Para Rasul dan sekitar 120 orang
murid adalah pengikut langsung Tuhan Yesus. Ketika para
Rasul mencari seorang untuk menggantikan posisi
Yudas, mereka menetapkan syarat bahwa orang
tersebut adalah orang yang senantiasa bersama
dengan mereka sejak pembaptisan Yohanes. Artinya
orang tersebut bersama-sama dengan mereka secara
langsung menjadi pengikut Yesus Kristus. Mereka
semua adalah saksi mata atas segala sesuatu
yang diperbuat oleh Yesus Kristus.
Rasul Paulus, yang tadinya bernama Saulus,
dipanggil langsung oleh Yesus Kristus dan diajar langsung
oleh Yesus Kristus. Rasul Paulus tidak diajar oleh para Rasul yang menjadi
pengikut langsung Yesus Kristus. Ia dipanggil langsung
oleh Yesus Kristus dan diajar langsung serta diutus
langsung oleh Yesus Kristus. Itulah sebabnya
dalam pembukaan suratnya ia selalu berkata bahwa
Ia adalah Rasul Yesus Kristus.
Setelah kepulangan Kristus ke Sorga,
para Rasul berpencar memberitakan Injil,
dan memberi kesaksian tentang Yesus Kristus
yang telah mati bagi dosa manusia, dan
telah bangkit serta telah kembali ke Sorga.
Mereka adalah saksi mata atas semua peristiwa tersebut.
Mereka adalah utusan langsung Yesus
Kristus, itulah sebabnya mereka menyandang nama
Rasul Yesus Kristus.
Setelah Yesus Kristus kembali ke Sorga,
hanya Rasul Paulus yang dipilih langsung, diajar langsung
serta diutus langsung oleh Yesus Kristus. Itulah
sebabnya Rasul Paulus berkata bahwa ia adalah orang terakhir
yang melihat Yesus Kristus (I Kor.15:8). Sesudah Rasul
Paulus, tidak ada satu orang pun yang bertemu Yesus Kristus,
atau diutus Yesus Kristus, apalagi dibawa ke Sorga dan lain
sebagainya.
Rasul-rasul menyampaikan cerita bukan berdasarkan pada
ingatan mereka, melainkan diingatkan oleh Roh Kudus
(Yoh.14:26). Dan semua pengajaran mereka adalah
pengajaran yang diberikan Tuhan kepada mereka melalui
pewahyuan (Ef. 3). Dan Tuhan menggaransi pengajaran para
Rasul adalah pengajaranNya melalui memberikan kepada mereka
karunia melakukan mujizat. Itulah sebabnya karunia
melakukan mujizat adalah karunia khusus Rasul (II
Kor.12:12), dan yang bukan Rasul sudah
pasti tidak diberikan karunia melakukan mujizat.
Selain bersaksi secara lisan, para
Rasul digerakkan untuk menuliskan sebagian
pengajaran mereka. Yang mereka sampaikan secara
lisan tentu jauh lebih banyak dari yang
tertulis. Firman tertulis adalah yang Tuhan
ilhamkan kepada mereka agar tersimpan dan menjadi
standar kebenaran kekal sepanjang masa. Rasul Paulus
memberitakan Injil di Asia Kecil, Petrus di
Palestina, dan menurut tradisi Thomas sampai ke
India. Mereka menyampaikan kesaksi-an mereka sesuai yang
mereka dengar dan lihat. Tentu tidak ada
lagi orang yang langsung mengikuti Kristus Yesus
melainkan semua orang selanjutnya adalah
mengikuti utusan Yesus Kristus, yaitu para
Rasul Kristus.
Mengikut Orang Yang Mengikut Kristus.
Ketika Rasul Paulus memberitakan
Injil di Asia Kecil dan Yunani, ia
menyampaikan semua yang diberitahukan oleh Yesus Kristus.
Tidak ada satu pun orang di Yunani, atau di
Makedonia, yang langsung menjadi pengikut Yesus
Kristus, tanpa melalui mengikuti Rasul Paulus. Rasul
Paulus sadar akan hal itu oleh sebab
itu kepada jemaat di Korintus ia menulis, “Jadilah
pengikutku, sama seperti aku juga menjadi
pengikut Kristus.” (1 Kor. 11:1).
Orang-orang di Palestina atau di
Babilon yang mendengarkan kesaksian dan
pengajaran Petrus, akan menjadi pengikut
Petrus sama seperti Petrus menjadi pengikut Kristus.
Demikian juga dengan orang-orang di India
yang mendengarkan kesaksian dan pengajaran Thomas.
Sambil para Rasul bersaksi dan mengajar,
Tuhan mengilhami mereka menulis agar murid-murid
berikut memiliki standar kesaksian dan pengajaran. Sebab
jika sebuah kesaksian dan pengajaran diestafetkan
secara lisan dengan mata rantai yang
terlalu panjang, maka pasti akan terjadi
pengurangan atau penambahan. Bahkan setelah
memiliki firman yang tertulis, pun masih
ada kemungkinan terjadi penyimpangan penafsiran
atau penambahan firman.
Ketika proses pewahyuan dan pengilhaman sampai
pada kitab Wahyu pasal terakhir ayat terakhir, dan kepada Rasul terakhir, yaitu
Yohanes, maka Tuhan tidak menambahkan wahyu lagi. Selanjutnya proses
pemuridan dilaksanakan berdasarkan pada wahyu
yang telah tertulis. Pengajaran murid-murid
berikut tidak boleh menyimpang dari pengajaran
para Rasul yang telah mereka tuliskan.
Seandainya tulisan para Rasul dan para Nabi,
yaitu Alkitab, jatuh ke tangan seseorang,
dan setelah membacanya orang tersebut menjadi percaya, toh ia
bukan pengikut langsung Yesus Kristus, melainkan
pengikut Yesus Kristus melalui tulisan Rasul-rasul, artinya
ia sesungguhnya adalah pengikut para Rasul. Namun
yang demikian jarang sekali bahkan hampir tidak ada. Bagaimana
mungkin ada orang yang percaya tanpa orang lain
terlibat, karena orang tersebut tetap perlu dibaptiskan oleh
seseorang. Ia perlu mendapatkan gereja atau menyurati pemimpin sebuah
gereja untuk membaptis dirinya.
Pengikut Kristus Setelah Zaman Rasul-rasul.
Setelah semua Rasul pulang ke Sorga,
maka pemuridan selanjutnya dilaksanakan oleh
murid langsung para Rasul. Kita bisa membaca nama sebagian
mereka dari surat para Rasul. Dan dalam sejarah
awal kekristenan juga bisa kita dapatkan
nama-nama mereka. Selain Timotius, Titus, Lukas
dan lain-lain, kita dapatkan Polycarpus, Irenius dan
masih banyak nama lain lagi. Orang-orang
yang diselamatkan oleh Timotius adalah pengikut
Timotius, yang adalah seorang pengikut Rasul
Paulus, dan seorang pengikut Kristus. Karena
orang tersebut tahu kebenaran dari Timotius,
tentu tidak benar jika orang tersebut berkata bahwa ia bukan pengikut
Timotius melainkan ia pengikut Paulus, atau bahkan ia berkata
bahwa ia pengikut Yesus Kristus. Benar sekali bahwa ia
seorang pengikut Yesus Kristus melalui mengikuti Timotius
yang adalah seorang pengikut Rasul Paulus yang
adalah seorang pengikut setia Yesus Kristus.
Setelah ratusan bahkan ribuan tahun,
jenjang murid-murid telah berpuluh-puluh
generasi, proses pemuridan menjadi lebih kompleks.
Misalnya Nestorius, seorang rahib yang membe-ritakan
Injil ke semenanjung Jazirah Arab menghasilkan
kekristenan yang disebut Nestorian. Salah satu
doktrin sesat yang diajarkan oleh Nestorius ialah
unitarianisme, yaitu penolakan ketritunggalan Allah.
Keluarga Muhammad hampir semuanya adalah anggota gereja
Nestorian yang tidak percaya pada doktrin tritunggal. Mereka
menjadi murid Kristus melalui menjadi murid Nestorius yang sesat.
Pada zaman kejayaan Katholik, dibangun banyak
biara dengan pemimpin-pemimpin biara mereka. Sekalipun pengajaran
mereka disatukan secara paksa, toh ada perbedaan pengajaran
dan kebijaksanaan antara rahib biara Agustinus
dengan yang lain.
Di tengah-tengah kekejaman Katholik
bangkit pemimpin kaum anabaptis seperti
Paulisian, Waldensis, dan diabad pertengahan ada Michael Sattler,
Menno Simon dan lain-lain. Semua pemimpin sesudah Rasul memegang
Alkitab di tangan dan mengajar kepada
pengikut-pengikut mereka untuk menaati Yesus Kristus. Jadi, ada kaum
anabaptis yang menjadi murid Yesus Kristus
melalui Michael Sattler, atau melalui Menno Simon. Dan setelah
Martin Luther protes, banyak orang Katholik yang menjadi
pengikutnya.
Jika kita persempit pengamatan kita
ke dalam lingkup kekristenan Indonesia, maka sulit
untuk menyangkal bahwa semua jemaat HKBP sesungguhnya
adalah pengikut Nomensen. Mungkin ada yang membantah sambil
berkata bahwa ia bukan pengikut Nomensen
melainkan pengikut Yesus Kristus. Tetapi jika
direnungkan dengan tenang dan sabar maka sulit untuk
membantah bahwa mereka adalah pengikut Kristus melalui
Nomensen. Atau kalau saat sekarang sebenarnya lebih tepat
untuk mengatakan bahwa mereka mengikuti Gembala
gereja lokal mereka dan Gembala gereja lokal mereka
adalah pengikut Nomensen. Semua gereja yang bermerek
Reformed dan Presbyterian adalah pengikut John
Calvin, karena Calvinlah pendiri pertama gereja dengan
nama Refromed atau Presbyterian. Bisa saja ada pemimpin gereja Reformed
tertentu yang bersikeras berkata bahwa mereka bukan
pengikut Calvin. Tetapi orang akan sangat heran
alasan mereka memakai nama Reformed. Sesungguhnya anggota
jemaat gereja Reformed adalah pengikut Gembala mereka,
dan Gembala mereka adalah pengikut Calvin. Dua contoh di
atas kiranya cukup untuk menghantar pembaca
mengerti bahwa di zaman sekarang tidak ada orang yang
langsung mengikuti Tuhan Yesus tanpa ada pengaruh dari manusia lain.
Pengikut Membabi Buta Atau Pengikut
Dengan Melek.
Menjadi pengikut seseorang tentu sama sekali tidak salah karena
seperti kata Rasul Paulus, “Jadilah pengikutku,
sama seperti aku juga menjadi pengikut
Kristus. (1 Kor. 11:1). Tidak mungkin bagi
orang Korintus untuk tidak menjadi pengikut Paulus melainkan
ingin langsung menjadi pengikut Kristus. Mereka
tahu tentang Kristus dari Rasul Paulus, dan
menerima pengajaran doktrinal dari Rasul Paulus
juga.
Tetapi ada perbedaan antara mengikuti
seseorang secara membabi buta dengan secara melek.
Mengikuti secara membabi buta itu artinya tanpa berpikir sama
sekali. Bahkan ada pengikut yang sekalipun
menyadari mentornya salah toh masih tetap ikut terus.
Seorang teman yang dulu adalah anggota
bahkan pelayan Kemah Injil, setelah mendapat
support akhirnya bergabung ke gereja Presbyterian. Saya
bertanya kepadanya apakah dia sekarang sudah setuju
pembaptisan bayi, dia terdiam. Ternyata banyak orang
sesungguhnya bukan pengikut Paulus atau Tuhan
Yesus melainkan pengikut sponsornya.
Pengikut membabi buta biasanya adalah pengikut sejak
lahir.
Ada orang yang telah dilahirkan di gereja
Reformed atau Presbyterian. Mereka secara membabi buta
mengaminkan bahwa orang sudah dipilih masuk Sorga atau Neraka sejak
dunia belum dijadikan. Ada yang dilahirkan
oleh orang tua yang bergereja di Protestan
atau Lutheran. Mereka tanpa banyak berpikir melainkan
setuju saja pada pembaptisan bayi dan penyatuan
gereja dengan negara. Ada yang dilahirkan oleh
orang tua yang bergereja di Katholik,
dan dari kecil sudah berdoa kepada Maria.
Mereka tidak berpikir bahwa Maria adalah manusia
yang dipakai oleh Allah untuk mengha-dirkan Juruselamat, dan
Maria pun harus percaya kepada Yesus Kristus
untuk memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya.
Sekali lagi, tidak ada salahnya
menjadi pengikut seseorang. Tetapi Tuhan tidak mau kita
menjadi pengikut yang membabi buta. Tuhan mau
kita menjadi pengikut orang yang sungguh-sungguh
mengikuti Dia.
Itulah sebabnya Tuhan menyiapkan kita sebuah
kitab tertulis yang dapat diamati baik oleh
yang mengajar maupun yang diajar. Ibarat sebuah
peta jalan, yang diamati oleh baik supir maupun penumpangnya. Semua yang
ada di dalam mobil adalah pengikut sang
supir, tetapi di tangan penumpang juga ada peta jalan
sehingga jika supir sudah menyimpang, maka penumpang
harus protes. Itulah fungsi Alkitab di
tangan kita masing masing. Gereja Katholik tidak
menganjurkan umatnya memegang Alkitab dan memeriksa
Alkitab melainkan menggantikannya dengan buku doa
Madabakti. Dan banyak pemimpin gereja Protestan,
Injili, Kharismatik, serta berbagai sekte tidak merangsang
jemaat mereka untuk rajin memeriksa Alkitab.
Sikap demikian tentu akan menyuburkan pengikut membabi
buta.
bahkan anggota jemaat GBIA pun selalu
diserukan, jika mereka mendapatkan gereja
lain yang mengajarkan doktrin yang lebih benar
dan Alkitabiah dari GBIA, silakan pindah ke
gereja tersebut. GBIA memiliki motivasi untuk mengajarkan
pengajaran yang paling alkitabiah, agar setiap
orang yang menjadi pengikutnya akan mendapatkan
bahwa dirinya benar-benar adalah juga pengikut Tuhan Yesus
Kristus. Dan jika anggota jemaatnya merasa pengajarannya
tidak sesuai dengan Alkitab, mereka tentu
bebas untuk bersikap. Sejak GBIA berdiri
telah dibiasakan adanya acara tanya-jawab setiap
kali sesudah kebaktian atau di PA Semua itu
adalah karena motivasi utama berdirinya GBIA bukan
sekedar menghimpun orang melainkan untuk menuntun
setiap orang menjadi pengikut Yesus Kristus.
GBIA tidak mengharapkan apalagi mengarahkan
anggota jemaatnya untuk menjadi pengikut yang
membabi buta.
GBIA mengajarkan semua anggota jemaatnya untuk
menjadi pengikut yang melek, yang sanggup
menjelaskan kepada siapa saja komposisi imannya.
Agar setiap anggota jemaat sanggup menjelaskan
komposisi iman yang mereka percayai dan yang akan mereka ajarkan kepada
orang lain, maka sifat penyampaian di kelas PA (PENDALAMAM ALKITABIAH)
dilakukan dengan suasana yang memberi kesempatan bagi ANGGOTA JEMAAT untuk
bertanya. Bahkan dalam semua pelajaran selalu ditampilkan pengajaran lain
sebagai perbandingan. Setelah mengikuti PENDALAMAN ALKITAB ANGGOTA JEMAAT
sudah mendapatkan gambaran perbedaan ajaran (doktrin)
yang disampaikan di GBIA dengan ajaran (doktrin)
yang diyakini sebelumnya. ANGGOTA JEMAAT biasanya diberi
kesempatan untuk mengekspresikan sikapnya terhadap doktrin yang
diajarkan oleh GBIA. Kepada setiap orang yang menerima
pengajaran dari GBIA, tentu juga diperlakukan
sikap yang sama. Jangan ada orang yang menjadi pengikut
KRISTUS secara membabi buta, melainkan jadilah pengikut
yang melek. Bahkan bukan hanya terhadap ANGGOTA JEMAAT saja, melainkan terhadap
siapapun seseorang harus menjadi pengikut yang
melek.
Di tangan kita masing-masing ada Alkitab, peta Jalan
kebenaran dari Allah. Pembaca tidak boleh
membiarkan supir memacu mobil sekehendaknya keluar
dari peta jalan yang ada. Jangan sampai pembaca
mengikuti pemimpin yang berkata bahwa ia mendapatkan
peta lain selain Alkitab. Joseph Smith berkata
bahwa ia mendapatkan peta lain (kitab
Mormon). Begitu juga dengan Ellen White
(dapat penglihatan), Wiliam Seymour dan juga Demos Shakarian
(dapat penglihatan), yaitu petunjuk-petunjuk yang
di luar Alkitab. Pembaca tidak perlu malu
untuk mengaku sebagai pengikut seseorang, karena pada
zaman sekarang tidak ada orang yang
langsung mengikuti Yesus Kristus, atau pengikut
Rasul Paulus. Namun yang terpenting ialah bahwa
orang yang Anda ikuti itu adalah orang
yang sungguh-sungguh mengikuti Kristus. Jika
ia sungguh-sungguh mengikuti Kristus, dan setelah
Anda menghidupkan akal sehat, Anda dapatkan bahwa
pengajarannya benar-benar alkitabiah, Anda boleh
bangga menjadi pengikutnya. Terlebih lagi jika yang
bersangkutan juga menjalani hidup yang kudus
dan yang patut diteladani. Kristen itu
artinya pengikut Kristus. Semua orang Kristen
bahkan dari denominasi yang sudah sangat sesat
pun berkata bahwa ia pengikut Kristus.
Berarti yang penting malah, pengikut Kristus
yang melalui ikut siapa? ***
Sumber: http://kebenaransuara.blogspot.co.id/2014/05/kristen-artinya-pengikut-kristus.html