oleh Hasan Karman, SH, M.M.
Ditengah dunia yang semakin materialistis ini, umat manusia di seluruh dunia terserang virus pop culture dan mengikuti gaya hidup trend setter yang kadang-kadang berasal dari dunia industri. Orientasi mereka adalah bisnis dan bagaimana menjual serta meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Salah satu industri besar yang menjadi target para pebisnis adalah Hari Valetine yang jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahun. Perayaan ini dilakukan dengan mengirim bunga, permen, coklat, kartu, bahkan perhiasan yang mahal, kepada orang yang dikasihi. Perayaan ini menjadi incaran karena merupakan bisnis komersil raksasa penjualan bunga, permen, coklat, pakaian, perhiasan dan sebagainya. Namun tahukah anda bahwa asal-usul Hari Santo Valentine yang kelam ini berasal dari masa pra-Kristen (zaman paganisme) yang berhubungan dengan ketelanjangan (nudity) dan penderaan (menyakiti dengan cambuk). Sebelum anda ikut-ikutan merayakannya, ada baiknya anda mengetahui sejarahnya dan dari mana nama St. Valentine itu berasal.